Apa perbedaan antara gejala kehamilan ektopik dan kehamilan normal?
Dalam tahap awal, kehamilan ektopik cenderung tanpa gejala atau memiliki tanda yang mirip dengan kehamilan biasa. Seperti : datang bulan terlambat, mual-mual, payudara bengkak dan lembut, mudah lelah, sering buang air kecil dan positif tes kehamilan.
Apabila kehamilan berlanjut, maka gejala yang lebih menunjukkan kehamilan etopik menjadi semakin berkembang pula. Salah satu contohnya adalah terjadinya pendarahan di vagina - bisa sedikit atau banyak, atau terjadi ketidaknyamanan pada bagian perut atau panggul. Karena "ruang" pada kehamilan ektopik terbatas, sedangkan kehamilan (embrio) semakin membesar, maka gejala yang timbul bisa semakin parah. Gejalanya seperti :
- Sakit pada bagian perut atau panggul
- Pendarahan di vagina semakin meningkat
- Terjadi diare
- Nyeri pada bagian bahu (akibat dari pendarahan pada bagian perut )
- Merasakan pening yang amat sangat atau hanya merasa pusing biasa.
- Timbul rasa cemas
Pendarahan internal yang cukup parah dapat juga terjadi (karena kehamilan ektopik bisa menyebabkan pecahnya saluran telur / tuba falopi), yang mengakibatkan pasien menjadi pingsan atau tidak sadarkan diri, yang selanjutnya berujung pada terjadinya serangan jantung.
Selama beberapa tahun saya bekerja di unit Gawat Darurat, saya telah melihat banyak wanita yang menderita penyakit Kardiovaskular (penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah) akibat dari kehamilan Ektopik. Dan banyak dari mereka yang tidak dapat bertahan.