Apakah diabetes bisa disembuhkan?
Tidak ada pengobatan untuk diabetes. Maupun itu tipe 1 (membutuhkan insulin atau penyerangan muda) ataupun tipe 2 (penyerangan dewasa).
Di diabetes tipe 1, pasien biasanya mengalami apa yang disebut oleh ahli “periode honeymoon” segera setelah penyakit didiagnosa. Selama “periode honeymoon” diabetes mungkin hilang untuk beberapa bulan hingga 1 tahun. Insulin yang dibutuhkan pasien minimal dan beberapa pasien mungkin berpikir kalau dia bisa seimbang atau hampir menyeimbangi gula darah dengan sedikit atau tanpa insulin.
Akan salah jika berasumsi bahwa diabetes sudah hilang, tapi biasanya, diabetes tipe 1 terjadi sekitar 90% dari pembuat insulin tubuh sudah rusak. Di saat diabetes tipe 1 didiagnosa, kebanyakan pasien masih memproduksi sedikit insulin. Jika gejala dari diabetes tipe 1 muncul saat pasien memiliki penyakit, virus, atau demam, sebagai contoh, sekalinya penyakit reda insulin tubuh mungkin berkurang. Di titik ini, jumlah sel penghasil insulin mungkin cukup untuk beberapa waktu – untuk memenuhi kebutuhan insulin orang itu.
Tapi proses yang menghancurkan 90% sel penghasil insulin akan menghancurkan juga sel penghasil insulin sisanya. Dan penghancuran itu berlangsung terus, banyaknya insulin yang disuntikkan kebutuhan pasien akan meningkat – dan pasien akan bergantung pada suntikkan insulin.
Saintis sekarang berpikir penting kalau orang yang baru didiagnosa diabetes untuk terus menerima insulin dengan suntikkan bahkan saat perioode honwymoon. Kenapa? Karena mereka memiliki bukti saintifik untuk mengetahui kalau melkukan itu akan membantu mempertahankan beberapa sel penghasil insulin untuk beberapa saat.
Pasien yang didiagnosa dengan diabetes tipe 2 mungkin mengetahui kalau dia kelebihan berat badan saat diagnose dan mengurangi berat dan mulai aktivitas fisik, gula darah kembali normal. Apakah maksudnya diabetes sudah hilang? Tidak. Perkembangan dari diabetes tipe 2 adalah proses yang bertahap, di saat tubuh tidak bisa memproduksi insulin cukup dan/atau sel menjadi tahan ke efek insulin. Bertahap pasien akan menerima “toleransi gangguan insulin” – berkurang tapi masih cukup untuk mengubah makanan ke energy – untuk memiliki “diabetes”.
Jika pasien bisa menambah berat badannya kembali atau kembali ke aktivitas fisiknya, gula darah tingginya bisa kembali. Jika mereka kelebihan makan, gula darah akan naik lebih cepat. Juga, berkurangnya produksi insulin dan/atau naiknya pertahanan efek insulin yang bisa berujung pada diagnosis diabetes inisial akan naik secara bertahap selama bertahun-tahun dan saat stress. Pasien yang bisa menyeimbangkan gula darahnya dengan diet dan olahraga bisa mengetahui kalau dia butuh medikasi diabetes oral – atau mungkin suntikkan insulin – untuk menjaga gula darah di jangkauan sehat.
Kabar baiknya untuk penderita tipe 1 dan 2, medikasi, kehilangan berat, aktivitas fisik dan mengganti pola makan bisa menghasilkan gula darah normal, yang artinya diabetes bisa dikontrol dan resiko komplikasi bisa diturunkan. Tapi itu bukan berarti diabetes sudah hilang.