Apakah yoga bisa menyembuhkan diabetes ?

Dilihat 5,32 rb • Ditanyakan sekitar 3 tahun lalu
1 Jawaban 1

Saya yakin sebagian besar dari Anda pasti mempunyai kenalan, kerabat, keluarga atau teman yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus. Penyakit ini bukan hal yang asing lagi ya di masyarakat kita, cukup banyak penderita diabetes saat ini baik berusia lanjut ataupun mereka yang relatif masih muda. 


Sebenarnya apa sih penyakit diabetes itu? Secara umum, diabetes dapat diartikan sebagai penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa). Penderita diabetes biasanya memiliki kadar gula darah yang jauh diatas normal, karena insulin (hormon pengatur gula darah) tidak bekerja dengan baik. 


Penting untuk dipahami bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total, namun dapat dikontrol agar gula darah tetap dalam keadaan stabil.


Pada dasarnya tujuan pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan keseimbangan kadar gula darah dan mencegah terjadinya kemungkinan timbulnya komplikasi penyakit lain. Untuk mengobati diabetes banyak hal yang dapat dilakukan, seperti mengubah gaya hidup yang kurang baik, menerapkan pola makan sehat, teratur berolahraga, membatasi konsumsi minuman beralkohol, serta berhenti merokok. 


Lalu apakah benar bahwa melakukan olahraga yoga dapat menyembuhkan diabetes? Benarkah ada beberapa gerakan yoga yang dapat dilakukan setiap hari untuk penderita diabetes? Hal ini memang kerap ditanyakan oleh sebagian orang. 


Pertanyaan tersebut memang tidak salah, memang ada beberapa gerakan senam yoga pemula yang dapat membantu untuk mengembalikan kadar gula darah yang tinggi ke kadar yang normal. Apa sajakah gerakan tersebut? Nah, untuk lebih jelasnya simak yuk uraian singkat berikut ini..




Jenis Diabetes





Sebelum berbicara lebih jauh mengenai gerakan-gerakan olahraga, khususnya gerakan olahraga yoga untuk mengurangi resiko diabetes, sebaiknya Anda perlu mengetahui bahwa sesungguhnya terdapat dua jenis tipe diabetes secara umum, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Meski sama-sama berhubungan dengan kelebihan gula di dalam darah, diabetes tipe 1 dan 2 punya beberapa perbedaan yang sangat mendasar. Apakah perbedaannya?



  • Perbedaan pertama terletak pada usia pasien saat pertama kali didiagnosis. Diabetes tipe 1 cenderung lebih banyak menyerang pasien pada usia muda, sebaliknya tipe 2 menyerang pada pasien usia lanjut. Ada juga beberapa pendapat yang mengatakan, bahwa risiko sesorang akan meningkat untuk terkena diabetes tipe 2 setelah usia 45 tahun  


  • Diabetes tipe 1 dan 2 juga dibedakan berdasarkan penyebabnya. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, tubuh Anda tidak memproduksi insulin sama sekali, karena tipe diabetes ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas Anda. Sementara tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin, artinya adalah insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah. Tubuh masih dapat memproduksi insulin, tetapi juga tidak menghasilkannya dalam jumlah cukup atau tubuh mempunyai kesulitan menggunakan insulin secara efisien.


  • Postur dan perawakan pasien. Pasien diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan biasa/kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas, yaitu mereka yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik. 


  • Konsumsi insulin suatu keharusan bagi diabetes tipe 1, baik dalam bentuk suntikan maupun pompa insulin. Sedangkan pengobatan diabetes tipe 2 lebih bervariasi. Pasien diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi pil atau obat telan yang dapat merangsang tubuh untuk membuat lebih banyak insulin dan atau menurukan kadar gula darah. Selain itu, bisa saja Anda disarankan untuk melakukan diet, menjaga pola makan, melakukan lebih banyak aktivitas fisik serta menurunkan berat badan. Karena penderita diabetes tipe 2 memang harus lebih sedikit berhati-hati terhadap asupan makanan yang dikonsumsi. 


  • Secara umum, diabetes tipe 1 lebih sulit untuk diprediksi dan dicegah, sebab merupakan kelainan genetik yang biasanya dibawa sejak lahir. Lain halnya dengan diabetes tipe 2 yang lebih mudah untuk dilakukan pencegahan, karena biasanya menyerang orang-orang dengan pola makan yang tidak sehat – banyak mengkonsumsi makan-makanan yang manis-, obesitas, pola hidup yang kurang baik dan jarang berolahraga. 

Terlepas dari jenis tipe diabetes yang diderita, apakah dibetes tipe 1 atau tipe 2, tindakan yang diambil untuk mengobati penyakit ini harus dilakukan secara serius, sungguh-sungguh dan disiplin. Minumlah obat secara teratur seperti yang disarankan oleh dokter, pantaulah selalu kadar gula darah, makan-makanan yang sehat, -dengan mengurangi konsumsi makanan manis-, berolahraga secara teratur serta hindari stress. 


Hal-hal tersebut merupakan kunci utama agar penderita diabetes tetap dapat hidup secara normal dan tetap dapat melakukan aktivitas sehari – hari tanpa terganggu dengan penyakitnya.



Yoga untuk Penderita Diabetes


Sama seperti jenis olahraga lainnya, olahraga yoga juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Salah satunya untuk mengurangi resiko diabetes. Yoga merupakan seni olah tubuh yang menggabungkan beberapa gerakan untuk membangun fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Gerakan yang ada pada yoga dapat membantu mengembalikan kadar gula darah yang tinggi ke kadar yang normal. 


Beberapa pendapat menyatakan bahwa dengan melakukan latihan yoga secara teratur dapat membawa perbaikan jangka pendek dalam mengurangi kadar glukosa dan kolesterol. Gerakan yoga mampu merangsang organ tubuh dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh secara efisien.  


Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mencoba latihan yoga, namun sebaiknya Anda jangan melakukannya tanpa bimbingan dari seorang instruktur atau tanpa berkonsultasi dengan ahlinya. 


Untuk awal latihan, mungkin Anda dapat mencoba gerakan senam yoga pemula terlebih dahulu dan melakukannya secara perlahan. Anda bisa memulai latihan yoga dengan melihat video-video tentang senam yoga untuk belajar gerakan-gerakan dasar dalam yoga, sehingga Anda bisa merasakan hasilnya lebih dulu sebelum memutuskan mengikuti kelas yoga khusus.


Namun tetap saja Anda harus berada di bawah bimbingan dan petunjuk dari instruktur agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan beberapa gerakan saat melakukan senam yoga pemula.


Berikut adalah beberapa gerakan yoga yang tepat bagi penderita Diabetes Mellitus:



  • Sun Salutations (Surya Namaskar) 


                     


Banyak orang menganggap gerakan yoga ini adalah gerakan yang paling lengkap. Dengan melakukan gerakan ini dapat membantu untuk menurunkan berat badan, mengontrol pernapasan dengan baik, melatih kekuatan otot, membangun keseimbangan dalam tubuh, menyegarkan pikiran, juga membantu pasien diabetes untuk menurunkan kadar gula darah.




  • Seated Forward Bend Pose (Paschimottanasana) 




Posisi duduk sambil meluruskan kaki ke depan. Tarik nafas lalu perlahan rentangkan tangan hingga menyentuh jari kaki. Benamkan kepala dan ciumlah lutut lalu ulangi ke posisi awal dan hembuskan nafas perlahan. Ulangi gerakan ini hingga 3-4 kali.


Gerakan ini dipercaya dapat meningkatkan suplai darah di bagian punggung (belakang) dengan meregangkan otot-otot punggung dan sepanjang bagian belakang kaki. Pose ini juga mengaktifkan fungsi pankreas dan ginjal agar bekerja secara optimal.



  • Cow Face Pose (Gomukhasana) 



Duduk di lantai dan silangkan kaki kiri di bawah kaki kanan. Ambil napas lalu lakukan peregangan tangan. Buang napas sambil istirahatkan lengan. Angkat tangan kanan ke atas dan tekuk. Pertemukan dengan tangan kiri di belakang punggung. Tahan satu menit. Ulangi gerakan ini pada kaki lain.

Latihan ini meningkatkan pergerakan aktivitas pada bagian bahu dan pinggul, sekaligus memperkuat otot-otot dada dan punggung. Selain itu merangsang fungsi ginjal, kandung kemih, dan melancarkan sistem pencernaan.



  • Seated Twist Pose (Ardha Matsyendrasana)/Duduk memutar 




Duduk di lantai (alas) lalu letakkan tangan kiri pada paha kanan. Lalu putar tubuh perlahan. Tahan posisi ini 10 detik lalu buang napas. Lakukan bergantian pada sisi lain dan ulangi gerakan 5-8 kali.


Pose duduk memutar ini tidak hanya baik untuk hati dan ginjal, namun juga dapat mencegah nyeri punggung dan pinggul, merangsang fungsi pankreas dan meningkatkan konsentrasi.




Penting untuk diketahui bahwa gerakan-gerakan dalam yoga dapat mengurangi kalori tanpa memberikan tekanan yang terlalu berat pada tubuh. Selain itu, Anda juga dapat mengkombinasikan dengan jenis olahraga lain, seperti jalan sehat, lari, senam aerobic atau melakukan olahraga di gym. Penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi resiko terserang diabetes disarankan agar sebaiknya mengikuti kelas yoga untuk memastikan pose-pose yoga dilakukan secara optimal sehingga dapat memberi manfaat yang maksimal bagi seluruh tubuh. 


Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan Anda ya! Selamat Mencoba!


Terjawab sekitar 2 tahun lalu
Kau memiliki jawaban yang lebih baik?
Tulis jawaban sekarang