Berapa persen orang-orang yang memiliki masalah sinus serius yang juga memiliki psoriasis atau eczema?
Sinusitis itu sangat berhubungan dengan dermatitis atopik (eczema). Hubungan antara psoriasis dan sinusitis itu hampir punah.
Eczema (dermatitis atopik) dan sinusitis
Hubungan rhinitis dan asma, sinusitis, alergi makanan, dan eczema.
oleh Ricardo A Tan, Jonathan Corren
Klinik Alergi dan Imunologi di Amerika Utara (2011)
Volume: 31, Terbitan: 3, Penerbit: Elsevier Inc, Halaman: 481-491
"Epidemiologi, genetik, imunologi, dan studi klinis memperlihatkan hubungan yang dekat antara alergi rhinitis dan asma, alergi makanan, dan dermatitis atopik. Rhinitis dan sinusitis sering kali berdampingan dan umumnya diberi istilah rhinosinusitis. Kondisi-kondisi ini juga dihubungkan dengan atopic march, yang merupakan tampilan manifestasi atopik yang berurutan dimulai dari dermatitis atopik dan kemudian diikuti dengan alergi makanan, alergi rhinitis, dan asma. Alergi rhinitis dan asma sekarang ini sedang meningkat pendekatannya secara diagnosa dan terapi sebagai konsep satu jalur nafas."
Kriteria Hanifin untuk Deermatitis Atopik
Fitur Utama (Harus Punya Tiga)
- Pruritus
- Morfologi Tipikal dan distribusi
Wajah dan keterlibatan ekstensor pada bayi dan anak-anak
Kelenturan likenifikasi dan linearitas pada orang dewasa - Dermatitis kronik atau kronis yang kambuh
- Sejarah pribadi atau keluarga terhada atopi (asma, alergi rhinosinusitis, dermatitis atopik)
Fitur Kecil atau Kurang-Spesifik
- Cheilitis
- Dermatitis tangan atau kaki
- Ichthyosis, hiperlinearitas, keratosis pilaris
- Reaktivitas Imunoglobulin E (IgE) (penambahan serum IgE, radioalergosoben, atau tes reaktivitas tusukan)
- Periauricular fistula
- Perifollicular aksentuasi (terutama di area pigmen)
- Dermatitis kulit kepala (cradle cap)
- Kerentanan terhadap infeksi kulit (terutama Staphylococcus aureus dan virus herpes simpleks)
- Xerosis
Psoriasis dan sinusitis
Palmoplantar pustulosis, walaupun merupakan psoriasis yang beragam, telah terlihat kalau ia mempunyai hubungan dekat dengan infeksi focal seperti tonsillitis, sinusitis kronik, dan infeksi gigi.(3)
Sel T pembantu pada sistem imun itu dibagi menjadi dua kategori yang luar: Tp1 (imunitas seluler) dan Tp2 (imunitas humoral). (4)
Psoriasis itu digenerasikan oleh limfosit Tp1. Eczema (dermatitis atopik) dan fenomena atopik lain digenerasikan oleh Tp2. Rashid et al meyimpulkan pada artikel mereka di Acta Otolaryngologica pada tahun 2007 kalau kerjadian rhinosinusitis kronik itu sangat jarang bertepatan dengan psoriasis dan lainnya seperti patologi Tp1. (5)
Psoriasis guttate dapat dipicu oleh infeksi Streptococcal pada faring (radang tenggorokan) dan kulit (radang perianal). Hal itu diperkirakan karena faktor kombinasi genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan lain yang diasosiasikan dengan psoriasis termasuk: kejadian yang sangat menekan dalam hidup, kelembaban yang rendah, obat-obatan, infeksi HIV, trauma, obesitas dan merokok. (6)
Titik angka artikel yang mengatakan tentang kemungkinan mimikri molekuler dalam pembentukkan psoriasis setelah infeksi streptococcal. (7,8)