Mengapa Steve Jobs memilih untuk tidak merawat kankernya secara efektif?
Saya begitu ragu-ragu untuk waktu yang cukup lama sebelum membahas topik ini, tapi sekarang mengetahui ada seseorang yang menanyakannya, saya akan melakukannya. Untuk menghindari adanya risiko bias, ijinkan saya mengawalinya dengan menyatakan bahwa semua detil tentang kasus Steve Jobs adalah berdasarkan sumber-sumber sekunder, yang juga dari sumber-sumber terpercaya dalam media. Saya menuliskan ini pada titel pribadi, saya tak berpura-pura mengetahui semuanya tentang kasusnya pada tingkat pribadi dan saya tak pernah berpartisipasi dalam perawatan Jobs. Saya mendasarkan semua figur kanker saya pada sumber-sumber penelitian biomedis yang saya kenal. Saya menghormati privasi dari, dan tak bermaksud menyinggung, siapapun yang berduka atas kepergiannya. Saya menghormati Jobs secara mendalam serta keturunannya namun saya merasa bahwa di semangatnya dalam pandangan progresifnya terhadap dunia, belajar dari kasusnya adalah cara yang layak untuk melihat kembali fakta-fakta tentang hidupnya dan yang ia wariskan.
Saya telah melakukan penelitian selama 1,5 tahun pada jenis tumor yang menjangkiti Steve Jobs sebagai seorang mahasiswa kedokteran di Amsterdam dan saya memiliki opini kuat dalam kasusnya, tak hanya sebagai penggemar karyanya, tapi juga sebagai seorang peneliti kanker yang memiliki kesan tentang arah penyakitnya yang jauh dari optimal. Biar saya singkat ceritanya: Steve Jobs diduga memilih menjalani semua macam opsi pengobatan alternatif sebelum memilih obat-obatan konvensional. Hal ini, tentu, sebuah kebebasan yang merupakan haknya untuk mengambil jalan itu, tapi dengan kondisi saat itu tampaknya pantas diasumsikan bahwa pilihan obat alternatif Jobs mungkin telah mengakibatkan kematian lebih cepat yang tidak diinginkan. Sekali lagi, tolong pahami bahwa saya tak punya pengetahuan spesifik tentang kasusnya, saya hanya mencoba memberikan pandangan terhadap prioritas yang aneh untuk pengobatannya. Hal-hal tersebut adalah hal yang independen dari kasusnya dan indikator yang sederhana bahwa entah bagaimana kasusnya berbalik menjadi lebih buruk saat secara statistik hal itu tidak dimungkinkan. Apa yang bisa membuat hal ini terjadi akan tetap dalam ranah spekulasi. Kita disini ingin melihat apakah pilihan-pilihan terapeutiknya yang mungkin membuat ini terjadi.
Pertama, biar saya klarifikasi beberapa hal tentang penyakitnya: Tumor neuroendokrin merupakan penyakit yang kurang mematikan ketimbang kanker pankreas "biasa". Kebingungan besar dalam media adalah yang menyatakan bahwa Jobs memiliki kanker pankreas. Meski tumornya mungkin berasal dari pankreasnya, kita tidak sedang membicarakan adenokarsinoma pankreas yang ditakuti yang memiliki prognosa yang begitu mengerikan dan menyebabkan 95% tumor pankreas. Jobs dikabarkan ia mengatakannya sendiri bahwa ia memiliki sebuah tumor sel islet kecil, yang dalam bahasa sehari-hari, adalah nama yang kurang tepat untuk 5% tumor pankreas lainnya, diberi nama tumor neuroendokrin.
Tumor neuroendokrin adalah bentuk kanker yang relatif ringan. Gastroenteropancreatic Neuroendocrine Tumors (GEP-NET) adalah sejumlah tumor-tumor yang kebanyakan tetap seperti fungsi aslinya, menghasilkan hormon endokrin. Kerugiannya adalah kekacauan yang mereka timbulkan pada tubuh sehingga terjadi ketidakseimbangan hormonal akibat hormon yang mereka hasilkan. Di sisi lain, tingkat diferensiasinya merupakan indikator kuat untuk agresifitas tumor tersebut: semakin baik sebuah tumor terdiferensiasi misalnya menjaga fungsi-fungsi organ aslinya, maka ia semakin kurang invasif dan rentan terhadap metastasis.
Sekedar menggambarkan seberapa ringan tumor ini: Sebanyak 10% pasien yang diotopsi dalam populasi umum telah dilaporkan terkena satu dari tumor ini tanpa mengalami gejala apapun selama hidupnya. Hingga 30% pasien yang terdeteksi dengan GEP-NET yang sangat terdiferensiasi dengan baik bahwa mereka sudah jelas bukan kanker. Saya bahkan menemukan artikel dimana insulinoma, jenis yang paling umum dari GEP-NET adalah jinak dalam 90% kasusnya. Jika ditangani secara benar dan tepat waktu, kebanyakan orang-orang tak akan mati karena kanker itu sendiri. Pada seri pasien-pasien saya, untuk subtipe yang begitu banyak, tingkat bertahan hidupnya adalah sebesar 100% selama satu dekade.
Tumor neuroendokrin yang diketahui sejak dini bisa ditangani hanya dengan operasi untuk menghilangkan tumornya. Ini merupakan penanganan yang relatif berisiko-rendah -- terutama jika dibandingkan dengan kemo dan radiasi -- yang memiliki dampak sepele. Pada banyak kasus, sebuah enukleasi sederhana (dengan hanya memotong tumornya denga jarak yang aman disekitarnya) sudah cukup dan tidak menyisakan efek samping.
Sekarang, tentang kasus ini: Jobs memiliki banyak faktor menguntungkan yang mengindikasikan bahwa dengan dilakukannya penanganan bedah di awal-awal bisa menyembuhkan penyakitnya. Jobs sendiri berkata bahwa mereka mengetahui tumornya lebih awal. Mengetahuinya lebih awal, dalam kasus GEP-NET bermakna bahwa dalam banyak kasus dengan pembedahan memotong tumor primernya tanpa memotong organ lainnya bisa menyembuhkan dengan risiko kecil terulang kembali. Tumornya terletak di area yang nyaman, pankreas. Tumornya diduga sebuah insulinoma, satu dari subtipe GEP-NET terbaik yang bisa ditangani. Tumornya pun mungkin terdiferensiasi-baik. Jobs mengatakan tentang ketidakseimbangan hormon, ini menunjukkan pada sebuah tumor yang tetap menjaga fungsi endokrinnya, yang merupakan indikator umum adanya diferensiasi yang baik. Tumor yang terdiferensiasi dengan baik lebih tahan terhadap metastasis dan tumbuh dengan cepat.