Sistem apa yang akan lebih baik daripada demokrasi?
Masalah yang disebutkan di pertanyaan tersebut ada masalah pada demokrasi tertentu, bukan seluruh demokrasinya. Tidak ada alasan kenapa uang adalah bagian penting pada pemilu demokratis, dan faktanya banyak demokratis yang membuat pembatasan pada kampanya baik dalam bidang uang maupun waktu. Kompromi itu adalah hal yang dibutuhkan dalam demokrasi, kalau tidak negara akan menjadi mayoritas yang memiliki kediktatoran, dimana hanya yang memiliki kemayoritasan yang akan berpengaruh pada politik. Walaupun begitu, tantangan utama dalam demorasi adalah menghilangkan pencabutan hak. Bahkan perwakilan demokratis yang paling tinggi akan mendukung mayoritas tersebut, dan meninggalkan populasi minoritas dengan pengaruh politik yang tidak seimbang (tidak sepadan). Berbagai demokratis telah mencoba berbagai cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah ini. Sistem yang paling dapat mempersatukan semua orang adalah Persetujuan Umum dalam Pengambilan Keputusan. Sistem ini memperkenankan keputusan dari masyarakat luas daripada hanya mayoritas saja. Sayangnya, masih ada beberapa masalah pada Persetujuan Umum dalam Pengambilan Keputusan ini yang perlu diselesaikan. Mencari pengambilan keputusan membutuhkan proses yang panjang. Hal ini tidaklah selalu buruk karena keputusan tersebut harus dibahas secara ekstensif. Namun, cara ini tidaklah efisien saat dibutuhkan keputusan yang cepat. Sistem ini dapat dirusak dengan ideologi-ideologi kecil yang menolak untuk diajak kompromi. Persetujuan Umum dalam Pengambilan Keputusan akan bekerja dengan baik dalam kelompok kecil yang memiliki tujuan yang sama, jadi mereka akan lebih mudah untuk berkomprommi. Semakin kelompok bertumbuh dan semakin berbeda, akan semakin keciljuga dorongan untuk berkompromi.